Ingin kuliah gratis ke Amerika? Presentasi program beasiswa yang
ditawarkan The American Indonesia Exchange Foundation (Aminef), Jumat
(3/2) di Universitas Negeri Malang (UM), mungkin dapat menjadi wacana
bagi yang ingin berguru ilmu ke negeri Paman Sam. Lebih dari 200 peserta
dari mahasiswa dan staf pengajar memenuhi aula utama UM tempat
presentasi digelar.
Michael McCoy, Direktur Eksekutif Aminef
menuturkan beragam beasiswa fulbright serta program yang ditawarkan
Aminef. Seperti Usaid Funder Fulbright Agricultur M.S and PH.D
Scholarship, Fulbright Presidential Ph.D, Fulbright Doctorial
Dissertation Research program untuk mahasiswa S-3 atau tengah menulis
disertasi, Master Degree Program in Applied Economics (MDP), Georgia
State University.
Beasiswa khusus untuk warga Papua, Fulbright
Freeport Master’s Degree Program. Sedang program non-degree, beasiswa
yang ditawarkan adalah Fulbright Foreign Language Teaching Asistant
(FLTA) Program, serta Community College Initiative Program (CCIP),
program pertukaran pendidikan internasional yang memungkinkan mahasiswa
belajar dalam lingkungan sivitas akademika di AS untuk mengembangkan
keterampilan profesional. Tersedia bidang Manajemen dan Administrasi
Bisnis; Manajemen Penyambutan Tamu dan Turisme; Profesi Kesehatan,
termasuk Keperawatan; Media; Teknologi Informasi; Pertanian; dan Teknik.
Juga disediakan beasiswa bagi mahasiswa yang ingin memperdalam ilmunya
di Amerika dengan mengikuti program Global Undergraduate Exchange
Program.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut tentu ada syaratnya.
Butuh usaha tinggi dan etos kerja pantang menyerah. Nilai Test of
English as a Foreign Language berstandar nilai 550 sampai 600 hingga
harus familiar dengan GMAT/GRE. Banyak mahasiswa yang gagal saat melamar
beasiswa karena kurangnya kesiapan dari segi manajemen waktu dan
kurangnya kemampuan secara personal.
Meraih beasiswa luar negeri,
khususnya ke Amerika memang tidak mudah. Kunci suksesnya adalah
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jangan menunggu deadline pengiriman
proposal sampai batas waktu pengiriman berkas, karena kita tidak akan
tahu berapa banyak kesempatan beasiswa yang hilang karena tenggat waktu.
Calon pelamar beasiswa juga harus mantap dengan proposal yang sudah
disiapkan.
Selain itu bahasa Inggris juga menjadi syarat mutlak
untuk dapat lolos ke Amerika, karena merupakan bahasa yang akan
digunakan dalam praktik perkuliahan nantinya. Jika kurang memahami
informasi atau hal-hal terkait program beasiswa, jangan ragu untuk
menanyakan pada pihak terkait agar proses dapat berjalan lancar dan
sesuai rencana.
Hal terpenting adalah jangan pernah takut gagal.
Banyak pelamar beasiswa yang diterima setelah beberapa kali mencoba.
Semuanya butuh proses. Jika gagal, coba lagi. Berdoa dan tawakkal adalah
langkah akhir ketika kita sudah melewati semua proses program seleksi
beasiswa.
Ada banyak manfaat dan pengalaman yang kita peroleh
ketika mampu menembus ketatnya persaingan beasiswa tersebut. Selain ilmu
yang tak ternilai, hasilnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan
khalayak banyak. Semoga!