Konsultan leadership coaching, Rosa Ray, mengatakan dalam
menjalankan tugasnya, khususnya dalam mengelola manusia, manajer
diharapkan dapat memusatkan perhatian pada aspek kekuatan, kelebihan,
keunikan anak buahnya, dan membuat aspek keterbatasan, kekurangan yang
dimiliki anak buah menjadi hal yang tidak terlalu berdampak besar bagi
proses produksi.
Untuk itu manajer perlu dapat menemukan setiap
kekuatan yang ada dalam diri anak buahnya, di anggota timnya, pada
masing-masing individu di divisinya. Manajer pun perlu dapat
menempatkan, memposisikan anggota timnya sedemikian rupa, sehingga dapat
menjalankan peran mereka dengan optimal, sesuai aspek keunikan,
kekuatan yang mereka miliki. Manajer juga perlu memberi kewenangan pada
setiap anak buahnya untuk menjalankan peran dan tanggung jawab
masing-masing secara optimal.
Sekadar pendekatan dan sikap baik
hati agar anak buah mau menuruti perintah Anda, tidaklah cukup.
Dibutuhkan formulasi lain yang lebih solid. Kenali dulu keunikan,
kekuatan, dan keterbatasan dari setiap anak buah Anda, sehingga
pendekatan yang Anda lakukan akan lebih customized dan efektif.
Lazimnya
anak buah tidak bersedia mengikuti instruksi bila ia merasa tugas yang
diberikan terlalu sulit. Kesulitan ini muncul karena Anda memberikan
kepercayaan kepadanya di atas kapabilitasnya, sehingga ia merasa berat
melaksanakan tugas tersebut. Atau bisa jadi sebaliknya, anak buah merasa
tugas yang Anda berikan terlalu ringan untuk kapabilitasnya, sehingga
ia meremehkan instruksi Anda, karena merasa dapat mengerjakan dalam
waktu sekejap.
Ketidakpatuhan bisa juga terjadi karena anak buah
memandang atasannya kurang tegas, terlalu mengedepankan kepentingan
pihak lain sehingga mengorbankan kepentingan lain yang lebih besar.
Misal, terlalu patuh pada atasan langsung atau pada klien, tidak
memperjuangkan anak buah, sehingga cenderung mengorbankan mereka.
Atasan
perlu menggali masalah utama. Buka komunikasi kerja yang lebih terbuka,
bersikaplah lebih menghargai anak buah, minta input dari mereka.
Bersikaplah tegas dan adil dalam memberikan instruksi, teguran,
penolakan dengan memaparkan alasan yang sebenarnya secara jujur dan
berhati-hati. Serta bersikap terbuka dan empatik pada saat anak buah
butuh bantuan.
Jadilah role model dengan berani "pasang
badan" untuk anak buah, berani ambil alih tanggung jawab anak buah yang
tidak bisa mereka lakukan karena ternyata terlalu berat untuk mereka,
yang masih menjadi tanggung jawab Anda. Diharapkan dengan memperhatikan
dan memperbaiki hal-hal tersebut, hubungan Anda dan anak buah dapat
lebih baik. Kepercayaan antara kedua belah pihak bisa menjadi semakin
baik, semakin berkualitas, dan divisi Anda semakin produktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar